Jakarta – Humas BKN, “Saya teringat saat menjadi CPNS kala itu, jauh sudah lompatan kemajuan pada proses seleksi ini. Sekarang proses seleksi sudah lebih computerized. Dengan metode Computer Assisted Test (CAT) BKN, membuat pelaksanaan seleksi menjadi lebih fair play”, kenang Plt. Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) M. Taufik dalam tinjauannya pada pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ANRI formasi tahun 2019 di titik lokasi (Tilok) BKN Pusat pada Senin (24/02/20). Pelaksanaan SKD untuk instansi ANRI juga digelar serentak di Tilok Aceh.
“Kemajuan proses seleksi menuntut seluruh peserta seleksi CPNS akan melalui proses yang tidak mudah sampai tahap akhir nanti. Harapannya dengan seleksi seperti ini akan melahirkan SDM yang kompeten dan memberikan kinerja dan mutu yang luar biasa”, ungkapnya. “Ketika berhasil sampai tahap akhir nanti, komitmen untuk melayani masyarakat harus ditunjukkan,” tambahnya.
Selanjutnya sejumlah 1829 peserta melaksanakan SKD di Tilok BKN Pusat terbagi dalam 5 sesi. Sementara 129 peserta lainnya melaksanakan SKD di Tilok Aceh. Selain itu, terdaftar 2 peserta P1/TL yang tidak mengikuti SKD dan memilih untuk menggunakan nilai SKD tahun lalu. Dengan total 1960 peserta seleksi, akan memperjuangkan 70 formasi. Perbandingan 1 : 28 untuk menjadi seseorang yang terpilih.
Diketahui kekhasan tahapan seleksi CPNS ANRI formasi 2019 ini adalah concern ANRI pada pendalaman akan isu radikalisme, ungkap Plt Kepala ANRI saat diwawancara di Tilok BKN Pusat. Seleksi CPNS yang akuntabel dan transparan ini juga akan menggugurkan fenomena calo/joki CPNS yang berkembang di masyarakat dengan sendirinya. “Untuk proses seleksi yang akuntabel dan transparan ini, saya apresiasi sistem CAT BKN yang sudah baik ini untuk semakin baik lagi”, tambahnya. nsp